Profesor Australia Disandera Kelompok Bersenjata Papua Nugini, Ada Permintaan Tebusan
jpnn.com, SYDNEY - Rombongan peneliti yang terdiri dari sejumlah akademisi lokal dan seorang profesor Australia telah disandera kelompok kriminal bersenjata di Papua Nugini (PNG).
Kelompok itu sedang melakukan penelitian di dataran tinggi terpencil ketika ditangkap oleh sejumlah orang, menurut laporan media.
Uang tebusan telah diminta untuk pembebasan mereka, kata para pejabat.
Perdana Menteri PNG James Marape mengatakan pihak berwenang berhubungan dengan para penculik dan berharap para sandera dibebaskan "hidup dan aman".
Laporan itu menyebutkan bahwa beberapa pemandu lokal rombongan tersebut telah dibebaskan.
Tidak jelas berapa banyak orang yang masih ditahan, tetapi kantor berita Australia menyebutkan jumlahnya empat atau lima.
Mereka termasuk seorang arkeolog dari universitas Australia dan akademisi serta mahasiswa dari PNG.
Marape mengatakan kepada wartawan bahwa otoritas PNG telah mendengar dari pria Australia yang mengkonfirmasi bahwa kelompok itu masih hidup.