Profesor Petani
Oleh Dahlan IskanBulan lalu saya sempat pulang dua hari. Setelah dari Amerika dan Tiongkok itu. Saya pun mengemudikan mobil dari Jakarta ke Surabaya.
Saat melewati Indramayu saya tertarik dengan panen di situ. Yang ternyata panen uji coba IF16. Yang lahannya persis di sebelah tanaman padi benih unggul Inpari.
Sejak itulah saya terus berkomunikasi dengan Prof Andreas. Beliau juga mengajak melihat panen uji coba di Gresik. Minggu berikutnya. Namun saya sudah telanjur terikat program di Inggris.
Selama muter di Inggris komunikasi dengan Prof Andreas jalan terus. Dalam hati saya bangga. Kok ada yang melawan birokrasi benih dengan cara yang kreatif, cerdik, tekun, tanpa putus asa, produktif, dan bisa menghindari jebakan hukum.
Padahal mereka harus membiayai sendiri semua penelitiannya itu. Dan hasilnya kok bisa lebih baik dari yang menggunakan anggaran negara. Wajar kalau ada yang marah.
Saya harus mengaku kalah dari para petani AB2TI itu.(***)