Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Profesor Simbulan: Pangkalan Militer AS di Filipina Ancam Kedaulatan Negara Kawasan

Selasa, 16 Juli 2024 – 18:30 WIB
Profesor Simbulan: Pangkalan Militer AS di Filipina Ancam Kedaulatan Negara Kawasan - JPNN.COM
Profesor Roland G Simbulan dari University of the Philippines (UP) saat berbicara pada peluncuran edisi ketiga 'The Bases of Our Insecurity' dalam forum media di Kota Quezon, baru-baru ini. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Penolakan pangkalan militer AS di Filipina oleh Profesor Roland G Simbulan dari University of the Philippines (UP) saat berbicara pada peluncuran edisi ketiga 'The Bases of Our Insecurity' dalam forum media di Kota Quezon, baru-baru ini menjadi isu yang berhubungan dengan kondisi kawasan Asia Tenggara terkait memanasnya situasi Laut China Selatan (LCS).

Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT) dan Kesepakatan Kerangka Kerja untuk Peningkatan Kerja Sama Pertahanan (EDCA) antara AS dan Filipina, menurut Simbulan bisa melemahkan kedaulatan bangsanya.

Dia menyoroti bagaimana pangkalan-pangkalan ini mengubah Filipina menjadi pangkalan terdepan bagi Amerika, yang secara khusus menargetkan Tiongkok.

Pangkalan EDCA baru, yang sebagian besar berlokasi di Taiwan akan menarik Filipina ke dalam lingkaran ketegangan AS-Tiongkok.

Pada peluncuran buku tersebut, tokoh-tokoh terkemuka seperti aktivis koalisi dan advokat LSM WomanHealth Princess Nemenzo dan wakil presiden Biro Perdamaian Internasional pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang berbasis di Berlin, Corazon Valdez-Fabros juga menyuarakan keprihatinan Simbulan.

Mereka meminta pemerintah Filipina untuk mengkaji kembali keterkaitannya dengan kekuatan militer asing.

Alasan yang mendasarinya bahwa pengalaman sejarah menunjukkan aliansi semacam itu meningkatkan kemungkinan Filipina terseret ke dalam konflik.

Simbulan dalam pidatonya menekankan bahwa pangkalan militer asing di Filipina mempunyai risiko yang signifikan, termasuk keterlibatan dalam konflik yang semakin tinggi antar negara adidaya seperti AS, Tiongkok, dan Rusia.

Penolakan pangkalan militer di Filipina oleh Profesor Roland G Simbulan dari University of the Philippines (UP) jadi isu yang berhubungan keamanan kawasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA