Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Program BTS USO Gairahkan Ekonomi Daerah Terluar Indonesia

Jumat, 28 September 2018 – 07:24 WIB
Program BTS USO Gairahkan Ekonomi Daerah Terluar Indonesia - JPNN.COM
Handphone. Foto: Pixabay

Rema Pira merupakan satu dari sekian banyak warga yang sumringah memperoleh kemerdekaan sinyal, terutama menjelang Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018. Kegembiraan itu menyiratkan kerinduan mendalam dari warga di Desa Kalabahi, Pulau Alor, terhadap sinyal jaringan seluler.

“Warga di sana sangat rindu untuk bisa berkomunikasi, baik dengan anak yang di luar kota, kerabat, handai taulan, hingga saudara jauh. Sejumlah warga memiliki anak yang sedang berkuliah di Kupang,” kata Thomas Hendri Wibowo, CSM MC Indosat Ooredoo Kupang.

Thomas menjelaskan ketika BTS USO terpasang, masyarakat setempat langsung penasaran untuk menggunakan hp untuk telpon dan sms. Mendengar hal itu, desa sebelahnya juga penasaran dan berharap agar BTS USO masuk ke desa mereka karena harga operator lain jauh lebih mahal.

Selain menghidupkan sinyal seluler, BTS USO juga mampu meningkatkan minat kewirausahaan warga dan mendorong perekonomian warga terutama di daerah-daerah terpencil di Pulau Alor. Bukan hanya ibu rumah tangga, bahkan bengkel motor, toko kelontong, dan juga aparatur desa juga berbondong-bondong untuk berjualan pulsa.

Antusiasme warga itu membuktikan bahwa program BTS USO, meskipun dengan perjuangan yang berat, benar-benar dirasakan manfaatnya. Dikatakan perjuangan berat karena pemasangan dan perawatan BTS USO benar-benar membutuhkan ekstra tenaga. Sebagai gambaran, di NTT BTS USO ada di 39 site yang letaknya terpencar. BTS USOI Indosat Ooredoo dibangun di titik-titik yang operator lain tidak ada.

“Nah khusus di Pulau Alor, titik-titik BTS USO itu seperti donat, mesti menggapai pinggir-pinggir pulau yang dibatasi gunung dan hutan. Belum lagi menembus jalan berbatu yang rawan longsor, terutama di Pulau Alor bagian utara yang masih belum banyak terjamah,” paparnya.

Tantangan terbesar dalam pemasangan dan perawatan BTS USO adalah transportasi. Secara geografis, daerah paling mudah dijangkau terletak di Belu, meski sampai batas desa mobil tidak bisa masuk. Teknisi mesti menggunakan jasa ojek dengan ongkos hitung per jarak.

Sedangkan daerah paling berat yang ditembus yakni Pulau Alor karena mesti menyebrang Laut Sawu, dengan perjalanan sekitar 12 jam. Secara total dibutuhkan waktu hingga 5 hari untuk menyelesaikan 10 BTS USO di Pulau Alor. Ongkos transportasi di sana juga mahal, sebagai perbandingan sewa mobil Rp 1,5 juta/hari, padahal di Kupang hanya Rp 500 ribu/hari.

Program BTS USO yang memerdekakan sinyal masyarat terluar Indonesia, meski belum sampai pada jaringan internet kecepatan tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA