Program CSA Buktikan Hasil Petani Pinrang Berlipat
"Ada peningkatan dari musim tanam sebelumnya yang hanya 7 ton per hektare. Tentunya ini menjadi harapan besar untuk terus mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, sehingga ekonomi petani bisa meningkat." kata Bachrum.
Bachrum menambahkan kegiatan ini satu paket antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA).
Distanhorti menangani urusan pendampingan dan SDM Petani dan PSDA bertanggung jawab terhadap pekerjaan fisiknya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan Syukur Tanri yang mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menyampaikan ihwal adanya pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi sekunder Langnga. Sehingga pintu air akan ditutup mulai 17 Oktober 2022 hingga 31 Maret 2023.
Untuk petani yang pengairan lahannya bersumber melalui saluran sekunder Langnga, akan ada penundaan untuk turun sawah pada musim tanam Oktober-Maret.
"Tapi kami tidak melarang petani yang akan tetap turun menanam padi. Untuk mereka yang ingin menanam palawija, silahkan masukkan usulan komoditinya melalui penyuluh masing-masing," jelasnya.
Syukur Tanri berharap agar penerapan teknologi dan pelatihan pembuatan pupuk organik serta pestisida nabati melalui SIMURP ini, terus dilanjutkan walaupun program ini telah berakhir.
Rapiuddin, salah satu tenaga penyuluh pertanian di Kecamatan Lanrisang yang ditemui dilokasi juga mengungkapkan tentang CSA atau Sistem Pertanian Cerdas Iklim yang menjadi salah satu bagian dari Program SIMURP ini, telah memberikan banyak manfaat bagi petani.