Program CSR, Aksi Nyata Perusahaan di Kala Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) turut terdampak saat pandemi.
Pengaruh muncul lantaran pandemi membuat laju bisnis sejumlah perusahaan cukup terganggu, bahkan tak jarang terancam gulung tikar.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Sigit Reliantoro mengatakan kondisi ini membuat sebagian perusahaan malah sengaja mengambil untung dari terjadinya pandemi.
"Bisnis seperti ini tentunya mengabaikan etika. Selain itu, ada juga sebagian (perusahaan) yang karena bisnisnya terganggu menjadi alasan untuk mengurangi komitmennya terhadap pelaksanaan program CSR,” ujar Sigit Reliantoro, saat menjadi Keynote Speaker di acara penghargaan Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (ICSRA) 2021: New Normal Sustainability, Rabu (14/7).
Namun, tak hanya mengambil untung dan mengurangi komitmen CSR, cukup banyak juga perusahaan yang justru terdorong untuk tampil sebagai pelopor untuk meredefinisikan kembali program CSR-nya untuk membantu masyarakat dalam menghadapi dampak pandemi yang sedang terjadi.
“Ini adalah respons positif yang sesuai dengan hasil sebuah studi pada 2020, di mana perusahaan yang memiliki visi jauh ke depan justru akan memanfaatkan kondisi krisis akibat pandemi ini untuk menciptakan program CSR yang inovatif dan autentik, untuk menjalin relasi yang kuat dengan konsumen dan publik,” tutur Sigit.
Dengan program yang lebih inovatif, autentik dan membawa manfaat terhadap masyarakat luas, menurut Sigit, maka konsumen akan turut bangga dan malah dengan senang hati ikut terlibat dalam program CSR tersebut.
Misalnya saja turut berdonasi ketika merek yang mereka sukai ikut membantu masyarakat, peduli terhadap karyawannya, dan membuat gerakan sosial untuk membantu masyarakat mengatasi krisis ini.