Program LTT dan Mekanisasi Terbukti Tingkatkan Produktivitas Padi di Ngawi
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Marsudi mengatakan, produktivitas padi petani di Ngawi saat ini rata-rata sebanyak 8 ton per hektare (GKP).
Bahkan, pada musim tanam (MT I) tahun ini di sejumlah kecamatan ada yang produktivitasnya mencapai 10 ton per hektare (GKP).
Menurut Marsudi, Kabupaten Ngawi, merupakan salah satu sentra padi yang hingga kini menjadi tumpuan produksi padi di Jawa Timur (Jatim).
Karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi hingga saat ini terus melakukan percepatan tanam dengan alat dan alsintan sehingga petani Ngawi bisa tanam dan panen 3 kali per tahun.
“Kalau ada sejumlah sawah yang kebetulan tak ada fasilitas irigasi bisa menggunakan pompa air. Kalau memang tak memungkinkan untuk tanam padi, petani masih bisa tanam palawija seperti jagung dan kedelai pada musim kemarau, seperti yang terjadi saat ini,” papar Marsudi.
Marsudi juga mengatakan, selain penggunaan alsintan, bantuan pemerintah seperti pupuk (bersubsidi) dan benih juga menjadi faktor pendorong meningkatnya produktivitas padi petani.
“Kalau dulunya dalam ubinan hanya 6-7 ton per hektare, saat ini rata sudah mencapai 8 ton per hektare (GKP),” ujar Marsudi.
Data Dinas Pertanian Kab. Ngawi menyebutkan, lahan baku sawah di Kab. Ngawi saat ini seluas 50.197 hektare. Target luas tambah tanam pada tahun 2017 lalu sebanyak 85.392 hektare.