Promosikan Bahasa Indonesia di Asia Tenggara, SEAQIL Perkuat Peran Guru
jpnn.com, JAKARTA - Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre For Quality Improvement for Teachers and Education Personnel (QITEP) In Language (SEAQIL), terus memberikan dukungan kepada Kemendikbud dalam mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di Asia Tenggara.
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani mengatakan, SEAQIL akan memaksimalkan peran dan potensinya dalam penguatan Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA).
“Khususnya dalam peningkatan kualitas pengajar BIPA dan hal relevan lainnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pengajar dan tenaga kependidikan ke-BIPA-an di Asia Tenggara. Itu yang akan kami dorong terus,” kata Luh Anik Mayani dalam Webinar Series on Language, Selasa (13/10).
Ia menambahkan, keinginan SEAQIL untuk mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di Asia Tenggara juga mengacu pada Pasal 44 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009.
Di samping rekomendasi Strategis Kongres Bahasa Indonesia yang diselenggarakan pada 2013, yang berkaitan dengan peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Melalui webinar tersebut, SEAQIL telah mengumpulkan informasi dan data yang akan menjadi dasar bagi SEAQIL untuk mengembangkan standar kompetensi dan materi pembelajaran BIPA, serta program Pengembangan Profesionalitas Berkelanjutan bagi pengajar BIPA.
Webinar diselenggarakan bersama 31 pakar BIPA dan 600 pengajar/pendidik, pemelajar, pengamat, peneliti, dan penulis bahan ajar BIPA dari seluruh dunia.
Di samping itu, SEAQIL juga mengundang para pakar BIPA dari enam institusi pemerintah yang mempunyai misi serupa di antaranya Kemendikbud, Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Badan Nasional Sertifikasi Profesi.