Propinsi Tapanuli: Gugat Mindset Kolonial
Jumat, 13 Februari 2009 – 18:34 WIB
Sibolga di pantai barat Sumut yang pernah makmur di masa penjajahan, tak lain karena beroperasinya armada kapal niaga dari dan ke Eropa mengangkut karet serta mendistribusikan tekstil, roti, susu dan sebagainya. Kemakmuran pun menjalar ke Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan, karena Sibolga dibangun Belanda sebagai pusat “mesin keruk” dan bandar ekspor.
Namun beberapa tahun setelah Belanda pergi, Sibolga dan daerah belakangnya pun sepi dari perdagangan internasional. Daerah-daerah inilah, Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Dairi dan beberapa kabupaten lainnya yang merupakan cikal bakal Protap.
Kehendak mendirikan propinsi baru juga terdengar dari beberapa kabupaten dan kota di bekas Tapanuli Selatan. Mereka menamainya Propinsi Sumatera Tenggara.