Prosesi Pemakaman Paku Alam IX, Lebih Cepat dari Rencana Awal
jpnn.com - KULONPROGO – Jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX dimakamkan di Astana Girigondo, Kaligintung, Temon, Kulonprogo, kemarin (22/11). Prosesi pemakaman berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari rencana awal.
Ribuan orang ikut mengantarkan raja Pura Pakualaman yang juga Wakil Gubernur DIJ ini ke peristirahatannya yang terakhir.
Pantauan Radar Jogja, cuaca cukup cerah saat rombongan mobil pembawa jenazah PA IX tiba di Kompleks Astana Girigondo sekitar pukul 13.10. Jenazah kemudian diturunkan dari mobil ambulans berplat nomor AB 9016 E untuk disemayamkan terlebih dahulu di Masjid Pakualaman, kompleks makam.
Di dalam masjid, peti jenazah PA IX sempat dibuka dan disaksikan seluruh kerabat dan abdi dalem Astana Girigondo, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam keranda khusus. Sebagian pelayat yang sudah menunggu sejak pagi, juga mendapat kesempatan untuk memberi penghormatan terakhir.
Salat jenazah sedikitnya dilakukan dua kali putaran. Hingga jarum jam menunjukkan pukul 13.30, jenazah PA IX dibawa ke atas (Astana Girigondo) untuk dimakamkan tepat di sisi makam mendiang istrinya, GRAy Keosoemarini, yang meninggal lebih dulu, 19 November 2011 lalu.
Juru Kunci Makam Girigondo Mas Wedono Wasilludin mengungkapkan, sesuai rencana jenazah PA IX diberangkatkan dari Pura Pakualaman pukul 12.30. “Sesuai harapan, jika awalnya maksimal pemakaman pukul 15.00 selesai, ternyata ini sebelum pukul 15.00 proses pemakaman sudah kelar,” ungkapnya kemarin.
Dijelaskan, para abdi langsung bertugas sejak Sabtu malam, salah satunya menyiapkan liang lahat. Walupun sebelumnya sudah dibuat petak-petak, ternyata ada perubahan, panjang liang lahat tambah 20 centimeter lebih panjang.
“Akhirnya bibir liang lahat kita panjangkan, kemudian tanah pasir di dalamnya kita naikkan. Minggu pagi, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan tarub atau tenda untuk pelayat, juga memasang bendera setengah tinag di sepanjang jalan menuju Kompleks Astana Girigondo,” jelasnya.