Prostitusi Online Incar Siswi SMP, 5 Hari di Kamar Hotel
jpnn.com, PALEMBANG - Praktik prostitusi online yang mencari pelanggan lewat media sosial (medsos) diduga sudah terorganisir. Ada sindikat pengendalinya. Bukan orang per orang PSK.
“Jelas ada sindikat. Buktinya mereka tetap eksis,” ujar Direktur Woman Carier Center (WCC) Palembang, Yeni Roslainizi, seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group). WCC pernah menangani korban prostitusi via Facebook (Fb).
“Dari sana kita melihat ada indikasi keterlibatan muncikari atau germo. Ada kelompoknya. Mereka yang mengorganisir perempuan untuk dijadikan PSK.”
Lanjutnya, sangat jarang PSK tanpa kelompok. Atau jual diri sendiri secara individu. “Mereka yang kami dampingi biasanya ada mami-nya,” jelas Yeni lagi. Karena terorganisir, diduga sindikat tersebut ikut mencari pelanggan. Sekaligus menyediakan tempat transaksi bagi para PSK.
“Tapi sejauh ini kami belum melakukan kajian tapi dugaan transaksi memang rata-rata berlangsung ke hotel,” kata dia.
Harusnya, aparat kepolisian bisa menyikapinya dengan sigap setelah melihat di medsos banyak PSK ‘jual’ diri. Menawarkan langsung ke pelanggan. Dan mem-posting foto-foto vulgar. Itu seharusnya juga bisa jadi petunjuk untuk ditindaklanjuti.
“Jika dibiarkan, ini akan berlalu biasa saja. Padahal info awal bisa jadi membongkar fakta yang lebih besar,” bebernya.
Memang dengan kemajuan teknologi ini, membuka peluang bagi oknum pelaku prostitusi dengan cara online. “Lewat teknologi bisa langsung cari pelanggan, orang tua harus sigap jangan sampai keluarga terjerat,” bebernya.