Prostitusi Online Terbongkar: Ada Foto Model, SPG
Dari situ selanjutnya Angga mengirimkan beberapa foto perempuan cantik kepada calon pelanggan. Setelah ada kesepakatan tarif sekali kencan, barulah perempuan yang dipilih diantarkan ke sebuah hotel menggunakan sepeda motor.
’’Pelaku menyuruh pelanggannya untuk mentransfer uang tanda jadi dan sisanya dibayar setelah main,’’ bebernya.
Hanya, berdasar kasus penggerebekan yang dilakukan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Madiun Kota pada Minggu malam lalu (13/1), perempuan yang dipesan melalui pesan WA tidak sama dengan foto yang dikirimkan oleh Angga.
Sedangkan, peran Cecep dalam praktik prostitusi jaringan itu adalah merekrut PSK, lalu menjualnya ke pria hidung belang. Proses rekrutmen yang dijalankan oleh pria 23 tahun itu juga simpel. Dia hanya mencari perempuan yang membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan uang.
Pemuda asal Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, itu juga merekrut PSK online dari mulut ke mulut melalui bantuan pekerja sebelumnya. ’’Jadi, tersangka aktif menawarkan jasa pelayanan esek-esek kepada pria hidung belang,’’ tutur Ida.
Kepada polisi, keduanya mengaku hanya memiliki jaringan prostitusi online itu di dalam kota. Tapi, pelanggannya beberapa ada yang dari luar daerah. Hingga kemarin, polisi terus memeriksa dua mucikari tersebut.
Polisi juga menelusuri kemungkinan adanya perempuan lain yang bergabung dalam prostitusi online jaringan Angga dan Cecep. Caranya dengan melacak nomor rekening, nomor telepon, dan kontak dua pelaku.
Sementara itu, Angga enggan berkomentar banyak saat ditanya wartawan selepas dicokok petugas dari Hotel Kartika Abadi di Jalan Pahlawan pada Minggu malam. Namun, perempuan-perempuan yang direkrutnya mayoritas berusia antara 17–26 tahun.