Protes Omicron
Oleh: Dahlan IskanKusiapkan beberapa buku. Yang paling atas isinya uang arisan. Hampir 5 juta. Lalu buku tabungan & deposito. Perhiasan & surat-suratnya. Dan lain-lain. Semua saya taruh di laci.
Di rumah hanya sama ibu dan Dini. Tetap juga selawatan dalam hati. Lalu bikin kopi sambil menikmati setiap tegukannya.
Gak mau berpikir banyak lagi. Pandangan menyapu ke teras rumah mencari posisi enak duduk di mana. Jangan sampai sendirian. Bahaya.
Sesekali ngegodain Dini. "Gantian njagain & nemenin made yang duduknyi di luar sana". Kalau gak mau, wifi disetop. Dia pun menurut sambil manyun-senyum manja.
Alhamdulillah menjelang magrib ini, mendengar suara adzan, kok mendadak bisa pulih dan normal. Seperti tidak terjadi apa-apa.
Nyruput kopi. Lalu ke musala. Berjamaah.
Mungkin di situ juga saya terkena.
***
Seorang dokter juga ''protes''. Ia lagi memperdalam spesialis jantung di UGM. Namanya: Jagadito.