Provokatif di Arena Paralayang, Warga Taiwan Dideportasi
jpnn.com, JAKARTA - Seorang warga Taiwan yang menggangu jalannya kompetisi nomor akurasi paralayang putra Asian Games 2018 dengan sikapnya yang provokatif. Dia adalah Elsa May, yang langsung dideportasi pihak Imigrasi Indonesia.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno mengungkapkan dari hasil penyelidikan terhadap Elsa telah ditemukan cukup bukti dan saksi bahwa dia menganggu jalannya pertandingan paralayang. Diantaranya memprovokasi seluruh peserta untuk tidak menerima keputusan juri.
Memasuki tenda-tenda atlet negara lain yang dilarang. Selain itu Elsa juga melawan petugas yang menjaga kompetisi.
”Poinnya yang bersangkutan menganggu ketertiban umum. Dalam undang-undang keimigrasian orang asing yang menganggu ketertiban umum dan mengancam kepentingan nasional imigrasi bisa menggunakan kewenangannya untuk mendeportasi,” ujar Agung kepada Jawa Pos, Rabu (22/8).
Nah, Asian Games termasuk dalam agenda kepentingan nasional. Elsa pun dideportasi dengan pesawat China Airline, CI 762 dari Soekarno Hataa Airport pukul 12.30 menuju Taipei.
Yang juga menjadi kesalahan Elsa adalah dia menggunakan identitas panitia Asian Games milik orang lain. Dengan identitas tersebut dia masuk ke pertemuan technical meeting pada 18 Agustus lalu. Padahal dia bukan atlet, official, dan perangkat lomba.
Dari hasil penelusuran petugas imigrasi Elsa adalah anggota federasi paralayang China Taipei. Tetapi tidak diikutsertakan dalam Asian Games. Dia ke Indonesia dengan biaya sendiri.
”Soal kartu identitas itu sedang didalami oleh panitia. Kewenangannya ada di panitia. Darimana dia (Elsa) mendapatkan, kenapa tidak teridentifikasi di awal, panitia pasti punya tim sendiri,” kata Agung.