Provokatif di Arena Paralayang, Warga Taiwan Dideportasi
Bukan hanya pada technical meeting, tapi pada pertandingan Senin (20/8) Elsa masuk ke arena kompetisi paralayang di Puncak Bogor. Dia memprovokasi setiap negara untuk tidak menerima keputusan seluruh perangkat lomba. Competition Manager pun mengeluarkan dia dari arena kompetisi dan dia tetap saja gaduh.
”Setelah dilakukan pemeriksaan dan yang bersangkutan mengakui kesalahan dan meminta maaf selanjutnya dibebaskan dan diminta keluar dari arena kompetisi,” jelas Agung.
Tapi pada Selasa (21/8), Elsa Elsa kembali mendatangi tempat landing paralayang. Petugas mengetahui keberadaan Elsa dan dia pun sepakat kembali ke hotelnya. Namun Elsa ternyata mendatangi tempat take off di Gunung Mas dan mencoba masuk ke aren kompetisi Paralayang.
Pagi kemarin, tiga petugas petugas penindakan keimigrasian kantor Imigrasi Bogor menjemput Elsa. Dia pun ditahan di ruang Detensi Imigrasi Kanim Bogor. Dari hasil pendalaman oleh penyidik akhirnya diputuskan Elsa diberi sanski berupa Tindakan Adminitrasi Keimigrasian dan deportasi ke negara asal.
”Ini deportasi pertama yang berkaitan dengan Asian Games. Yang lain memang ada protes. tapi masih dalam batas kewajaran,” ungkap Agung.
Di sisi lain, Tseng Wenghung, salah satu perwakilan delegasi Taiwan ketika dikonfirmasi belum mendapatkan laporan terkait adanya warga Taiwan yang dideportasi.
“Memang betul ada tim reporter Taiwan yang kehilangan ID Card, tetapi kalau ada pengacau, saya baru tahu,” terangnya.
Saat disebut nama Elsa May, Tseng menggelengkan kepala tanda tidak kenal. Total ada 64 reporter online dan media cetak plus fotografer yang datang ke Asian Games kali ini. Menurutnya, tidak ada nama Elsa May yang ada dalam daftar peliput dari Taiwan. (jun/nap)