Pujakessuma Nusantara Komitmen Menjaga Pancasila dan NKRI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera, Sulawesi dan Maluku (Pujakessuma) Nusantara Suhendra Hadikuntono menyatakan organisasinya berkomitmen dan siap menjaga Pancasila serta kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dan gangguan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Demi Pancasila dan NKRI, apa pun kita pertaruhkan,” kata Suhendra di Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Menurut Suhendra, salah satu langkah yang ditempuh ialah melakukan pengawasan jangan sampai ada pengibaran bendera HTI di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga ke Pulau Rote.
“Kalau ada yang coba-coba mengibarkan bendera HTI, akan kita turunkan. HTI sudah dilarang di Indonesia,” tegas pria low profile kelahiran Medan, Sumatera Utara, 50 tahun lalu ini.
Sehari sebelumnya pada Jumat (9/11/2018), dalam dialog antara Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan para pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama (NU), Barisan Ansor Serba Guna (Banser), Persatuan Islam (Persis), Front Santri Indonesia (FSI), bahkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212, pemerintah dan ormas-ormas Islam tersebut sepakat melarang benderaorganisasi HTI.
Sebaliknya, bendera dengan tulisan kalimat tauhid tidak dilarang, bahkan dijunjung tinggi. Bendera HTI dan bendera tauhid memang mirip, yakni bertuliskan “lailahailallah muhammadarrasulullah”. Bedanya, bendera HTI di bawahnya ada tulisan “Hizbut Tahrir Indonesia”, sedangkan bendera tauhid tidak.
Suhendra mengaku siap mengawal dan mengamankan kesepakatan pemerintah dan ormas-ormas Islam itu untuk menganyang dan memerangi HTI. Bagi Pujakessuma Nusantara, menurut Suhendra, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.
“Setiap ada rongrongan, apa pun bentuknya, harus dilawan,” tegas sosok yang juga Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) yang salah satu misinya adalah menjadikan sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa.