Pujian Tjahjo untuk Konsistensi Mega Jelang Ultah ke-46 PDIP
Selama PDIP di luar pemerintahan itu pula Tjahjo memperoleh tugas dari Megawati untuk menguatkan konsolidasi internal. Megawati menguatkan tiga pilar PDIP, yakni kader yang duduk di struktural kepengurusan, legislatif di DPR hingga DPRD provinsi dan kabupaten kota, serta yang menjadi kepala daerah.
Tjahjo menjelaskan, Megawati selalu mencermati kader-kader PDIP yang akan ditugaskan di kepengurusan, legislatif ataupun eksekutif. Bahkan, ada psikotes khusus bagi kader PDIP yang akan menerima penugasan.
"Jadi sebelum seseorang didudukkan, akan dicek apakah dia cocok di DPR, eksekutif, atau struktur. Itu pakai psikotes. Sekjen, wasekjen, bekerja menggerakkan dan mengorganisasi tiga pilar partai. Termasuk menggerakkan masyarakat dan pemilih. Itulah kunci kekuatan politiknya," kata Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo mengatakan, Megawati juga melakukan hal serupa setelah PDIP memenangi Pemilu 2014 dan menjadi bagian dari pemerintahan. Namun, kata Tjahjo, putri Proklamator RI Bung Karno itu tetap mewanti-wanti setiap kader PDIP agar bekerja keras demi mempertahankan kemenangan pada pemilu mendatang.
"Maka dengan ultah PDIP di 10 Januari, mari lawan racun demokrasi, kampanye dan ujaran kebencian, fitnah. Itulah racun demokrasi yang harus kita lawan. Harus kami sampaikan ke aparat penegak hukum. inilah penjahat demokrasi yang harus kita sadarkan," ujarnya.
Pengakuan Tjahjo diperkuat hasil penelitian pengamat politik Ujang Komarudin. Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia itu menyusun disertasi doktoral yang kini menjadi buku berjudul Ideologi Demokrasi Partai Politik.
Buku itu merupakan hasil riset Ujang tentang peran PDIP di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Menurut Ujang, konsistensi terhadap ideologi membuat PDIP mampu bertahan dan meraih simpati pemilih.
"Ideologi inilah yang membuat kader PDIP selalu kuat. Ketika disikat dia tabah, ketika digencet dia selalu mencari jalan keluar, dan ketika berkuasa dia berusaha mewujudkan ideologinya," ujar Ujang.