Pulang Haji, Mengapa Masih Batuk?
Rabu, 16 November 2011 – 19:34 WIB
"Kita mengetahui bahwa memang ada perbedaan cuaca antara cuaca ditanah air dan cuaca di Indonesia. Kelembaban udara di Tanah suci yang rendah dan udara kering dan panas. Hal ini akan mencetuskan terjadinya iritasi pada saluran pernafasan atas. Apalagi saat ini para jamaah kurang minum," ulasnya.
Selain itu, kata dokter Ari, aktifitas jamaah yang sering melakukan zikir dan berdoa yang kadang-kadang dilafazkan sehingga juga bisa membuat tenggorokan bertambah kering. Selain batuk maka kondisi ini juga bisa membuat peradangan pada pita suara sehingga para jamaah yang mengalami kondisi tersebut suaranya menjadi serak.
Terlebih, lanjutnya, makanan yang tersedia selama di tanah suci pada umumnya adalah memang makanan tinggi lemak dan berminyak sehingga menambah resiko untuk menyebabkan iritasi lambung. Kelelahan memperberat tenggoran yang telah mengalami iritasi tersebut mengalami infeksi. Lemak yang berlebihan yang dikonsumsi di tanah suci juga akan menyebabkan pengosongan lambung menjadi terlambat dan akhirnya akan mencetuskan terjadinya refluks, yakni berbalik arahnya isi dan asam lambung naik keatas sampai ke kerongkongan dan berlanjut sampai ke tenggorokan.