Pulihkan DAS untuk Pulihkan Indonesia!
Dengan penapisan ini, maka sumberdaya dan dana yang terbatas diharapkan akan lebih memberikan hasil nyata dan dampak signifikan.
Akuntabilitas dan transparansi dijaga sejak awal, yaitu mulai perencanaan sudah melibatkan multipihak. Melalui pemanfaatan teknologi informasi, setiap polygon areal rehabilitasi di seluruh Indonesia akan dapat dimonitor dan diverifikasi menggunakan android oleh siapa saja.
Dengan demikian penggunaan APBN untuk RHL benar-benar transparan dan akuntabel.
Agar benar-benar menghasilkan hutan, maka tidak berhenti pada penanaman. Pemeliharan pasca penanaman mendapat porsi besar. Demikian juga pengawasan oleh pihak independen sejak perencanaan.
Kegiatan tidak dilakukan lepas dalam bentuk proyek tahunan. Melainkan bersifat multiyears. Perencanaan tahun 2019 dilakukan tahun 2018. Pelaksanaan tahun 2019 diikuti pemeliharaan tahun 2020 dan 2021.
Dengan corrective actions tadi, kita harapkan RHl untuk pemulihan DTA akan lebih berhasil. Dibarengi dengan upaya-upaya lain sektor terkait, kita berharap DAS-DAS kita akan kembali sehat.
Tema acara dan Gerakan Nasional Pemulihan DAS ialah: “DAS Sehat Sejahterakan Masyarakat”.
Tadi saya sebutkan indikator dari sebuah DAS yang sehat ialah, tersedianya air dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk berbagai keperluan.
Indikator lain ialah terjaganya kesuburan tanah dan produktifitas lahan, serta berkurangnya bencana-bencana hidrologis seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan. Semua ini adalah prasyarat untuk masyarakat yang sejahtera. Dengan demikian, bila DAS sehat maka masyarakat yang hidup di DAS tersebut akan sejahtera.
Saudara-Saudara sekalian...