PUPR Targetkan Empat Bendungan di Jatim Rampung Tahun Ini
Bendungan selanjutnya adalah Bendungan Bendo berkapasitas tampung 43,11 juta meter kubik. Bendungan itu, akan dimanfaatkan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektare di Kabupaten Ponorogo dan Madiun sebagai sentra pertanian Jawa timur.
Selain sebagai layanan irigasi, manfaat lain Bendungan Bendo adalah sumber air baku sebesar 370 liter per detik.
"Dijadikan juga reduksi banjir dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 mega watt," ungkap dia.
Bendungan setinggi 71 meter dengan tipe urugan ini membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun (anak sungai Bengawan Solo). Konstruksi dilakukan sejak 2013 oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,06 triliun dengan progres fisik 91,26 persen.
Lebih lanjut, bendungan keempat yang akan dituntaskan pada 2021 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 dengan nilai kontrak Rp569,04 miliar dan progres fisik saat ini 86,85 persen.
Bendungan yang terletak di Kabupaten Bojonegoro ini memiliki kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik.
"Berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektar, layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27 meter kubik per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 mega watt," papar dia.
Selanjutnya terdapat Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur berkapasitas tampung 32,6 juta meter kubik, dengan progres 66,73 persen yang ditargetkan rampung pada 2022.