Pupuk Kaltim Jalin Kerja Sama Community Forest dengan BSIP
Hal ini direalisasikan melalui dukungan terhadap National Determined Contribution (NDC), dengan target penurunan emisi sebesar 32 persen tahun 2030.
Langkah ini sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan, melalui percepatan laju dekarbonisasi.
"Selain itu Community Forest juga ditujukan untuk pemanfaatan kembali lahan kurang produktif, seperti lahan tidur yang belum teroptimalisasi agar kembali menghasilkan. Dari hal tersebut, manfaat penanaman pun tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat," terang Meizar.
Melalui kerja sama Community Forest, Meizar pun berharap kawasan BPSI Tanaman Buah Tropika semakin optimal sebagai sarana riset, utamanya terkait pengelolaan produk instrumen hasil standardisasi tanaman buah tropika.
Termasuk dalam hal penghitungan serapan karbon, maupun SOP budidaya tanaman buah agar produktivitas semakin meningkat, hingga layanan pengujian dan penilaian kesesuaian standar instrumen tanaman buah tropika.
"Semoga program kerja sama Community Forest ini dapat menjadi kontribusi bersama dalam mencapai target Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060," tambah Meizar.
Kepala BPSI Tanaman Buah Tropika Yunimar, menyampaikan kerja sama community forest menjadi peluang untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan yang diproduksi BPSI Tanaman Buah Tropika, sehingga produktivitas dan kapasitasnya dapat semakin dipacu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program.
Selain itu, kerja sama ini juga akan mengembangkan sejumlah tumbuhan langka lainnya seperti matoa, kelengkeng serta nangka yang tidak didapati di beberapa daerah Indonesia.