Pembunuh Sadis: Yang Saya Ingat Cuma 3 Kata Tolong, Sakit, dan Sayang
Pelaku pun menyanggupi, asalkan RH bersedia mengantarnya ke sebuah rumah untuk mengambil uang tunai. RH mengiyakan tanpa curiga.
Rencana jahat Purwanto pun dimulai. Pasalnya, rumah yang dimaksud pelaku sejatinya kosong dan tak berpenghuni.
Baru menjejakkan kaki ke dalam rumah, dari belakang Purwanto menghujamkan gunting ke leher RH. Gunting yang telah ia modifikasi menjadi pisau.
Purwanto bekerja cekatan. Hanya perlu tiga menit untuk menggorok dan memelintir leher RH sampai putus.
"Saat melakukan itu, yang saya ingat cuma tiga kata: tolong, sakit, dan sayang," kata Purwanto kepada penyidik.
"Saya merasa, kalau enggak sampai putus, dia enggak akan mati-mati," tambah dia.
Untuk menghilangkan jejak, Purwanto mengambil langkah cepat dengan membakar korban di semak-semak.
"Saya lalu kabur ke Batibati (Kabupaten Tanah Laut) dengan memakai motor RH. Di sana, saya juga sempat menyervis motornya. Mengganti aki dan lain-lain di bengkel," kata Purwanto.