Putri Dewi Ditawar Rp 600 Juta, Luar Biasa
Yoyok mengaku, Putri Dewi jarang turun di kejuaraan lokal dan hanya dipersiapkan untuk kejuaraan nasional saja.
Untuk kejuaraan lokal, Yoyok biasanya menurunkan burung anis merah, kenari, dan love bird lainnya.
”Isin Mas main ndek lokal, kadang diilokno kebacut. (Malu Mas main di kejuaraan lokal, kadang dimarahi keterlaluan),” ujar alumnus MI Bulupayung I, Bululawang ini.
Saat ini Yoyok sedang mempersiapkan kejuaraan nasional di berbagai kota. Mulai dari Plaza Cup di Semarang pada 15 Januari; Valentine Cup di Jogjakarta (15 Februari); Mega Lomba Cup (26 Februari); dan Suharto Cup pada 5 Maret mendatang. Setiap kejuaraan nasional, juga akan dihadiri jawara dari setiap blok di seluruh Indonesia.
Selain suara kicaunya yang khas, love bird ternyata memiliki harga jual yang tinggi. Selain aktif di kejuaraan burung, Yoyok pun menjalankan bisnis peternakan love bird yang telah dirintisnya sejak 2010 lalu. Hingga saat ini Yoyok sudah menernakkan lebih dari seratus burung love bird di kediamannya.
”Saya ingin mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa saat ini burung itu ternyata bisa menghasilkan uang. Burung-burung love bird yang saya jual ini beragam, mulai dari warna standar hingga eksotis,” paparnya sambil menunjukkan anakan burung love bird berwarna hijau yang diletakkan di dalam keranjang.
Love bird yang dijual Yoyok pun bervariasi harganya. Mulai Rp 200 ribu hingga puluhan juta rupiah per ekor.
Berawal dari coba-coba, Yoyok saat ini setidaknya memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp 50 juta per bulan. Alamak… (*/c2/lid)