Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Putri Herlina, Gadis tanpa Tangan Pengasuh Anak-Anak yang 'Dibuang'

Tolak Tawaran Tangan Palsu dari Donatur

Jumat, 09 Maret 2012 – 00:09 WIB
Putri Herlina, Gadis tanpa Tangan Pengasuh Anak-Anak yang 'Dibuang' - JPNN.COM
Putri Herlina juga bermain internet dengan kedua kakinya. Dia bisa menggunakan kaki untuk chatting,main hp, dan aktivitas multimedia lainnya. Foto : Ridlwan/Jawa Pos
Selly diam saja. Dia menderita cerebral palsy atau lumpuh otak. Tangan dan kakinya kaku. Selly tak bisa menelan dan berkomunikasi kecuali dengan mata. Sehari-hari asupan makanan untuk balita cantik itu disuntikkan melalui slang di hidung.

Seperti halnya Putri, Selly juga "dibuang" orang tuanya sejak lahir. "Aku ditinggal di rumah sakit, mungkin karena tidak punya tangan dan mereka malu," kata Putri. Karena tak ada yang bertanggung jawab, Putri lantas dirawat Susiani Sunaryo. Saat itu Susiani masih berusia 25 tahun dan menjadi relawan di Yayasan Sayap Ibu. Kini Susiani menjadi ibu panti di Kadirojo, Kalasan, Sleman.

Yayasan Sayap Ibu didirikan oleh Soelastri, istri Bung Tomo, pahlawan perang Surabaya 10 November, pada 1955. Saat ini ada 25 anak "tak dikehendaki" ayah-ibunya yang ditampung di Kadirojo. Rata-rata mereka mengalami cacat ganda. Yakni, cacat fisik dan mental karena aborsi yang gagal. Sehari-hari mereka hidup mengandalkan donatur tidak tetap. Memang ada dana dari pemerintah, namun jumlahnya hanya Rp 2.500 per anak per hari.

"Kata Ibu (Susiani, Red), aku dirawat sejak bayi merah. Beliau adalah orang yang paling aku sayangi," katanya. Di tengah wawancara, Susiani datang mendekat, merangkul Putri dan mencium pipinya. Putri tersenyum.

   

Semangat hidup Putri Herlina sungguh luar biasa. Dia ditinggal orang tuanya setelah lahir di rumah sakit. Setelah lulus SMA, gadis tanpa lengan itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News