Quick Wins, Strategi Ekonomi ala Gibran
Oleh: Andreas MazlandLantaran itu, Solo yang dua kali gagal masuk jaringan Creative Cities Network UNESCO pada 2017 dan 2019, untuk pertama kalinya berhasil terpilih di bawah kepemimpinan Gibran. Solo dipilih Unesco sebagai Creative Cities Network dalam nominasi Craft and Folk Art pada 2023. Hal itu setidaknya menambah semangat pegiat tradisi lokal di Kota Solo yang selama ini memudar akibat penetrasi budaya modern.
Dari semua hasil kerja Gibran itu, apakah masih belum layak Gibran mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya? Atau hal itu belumlah cukup untuk dianggap sebuah prestasi dan hanya dilambungkan-lambungkan tanpa dasar saja? Kalau tidak layak, lantas apa ukuran dasar berhasilnya seorang pemimpin dalam menumbuhkan roda perokonomian wilayah administrasinya sehingga layak mendapat apresiasi dan dinilai berprestasi? Apakah harus menyesuaikan angka pertumbuhan ekonomi sama dengan hasil kerja Ganjar dan tidak boleh lebih?
Entahlah. Saya juga tidak mengerti tolok ukur keberhasilan ekonomi yang diinginkan orang-orang itu terhadap Gibran. Biarlah data dan masyarakat yang berbicara agar kita dapat menemukan hasil yang benar dalam menilai kinerja Gibran.
Penulis Adalah Penyair Alumnus Jurusan Sejarah Universitas Andalas
Yuk, Simak Juga Video ini!