Radinas Ekasaputra Adukan Dirut RSAB Harapan Kita ke Menteri Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - PT Radinas Ekasaputra meminta Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengambil tindakan tegas untuk Direktur Utama Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, DD, karena dianggap menghentikan secara sepihak kontrak kerja sama.
Kuasa hukum PT Radinas Ekasaputra, Adi Warman mengatakan, pihaknya telah mengadukan Dirut RSAB ke Menkes RI melalui surat resmi Nomor: 18/AW/I/2019, tertanggal, 24 Januari 2019.
Dalam surat tersebut, kuasa hukum PT Radinas Ekasaputra meminta agar menkes mengambil tindakan tegas untuk menertibkan aparaturnya yang dianggap tidak patuh terhadap isi perjanjian kerja sama Nomor: HK.02.02.120, Tertanggal, 21 Juni 2013.
"Meminta kepada Menteri Kesehatan RI agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menertibkan aparatur yang arogansi dan memberi arahan guna menyelesaikan perselisihan terkait dengan pelaksanaan perjanjian kerja sama nomor: HK. 02.02.120,” ujar Adi, Jumat (1/2).
Tak hanya diadukan ke Menteri Kesehatan, Dirut RSAB Harapan Kita ini juga dilaporkan ke polisi dengan laporan Nomor: LP/B/1451/2018 /BARESKRIM, tertanggal 8 November 2018.
Adi terpaksa melaporkan Dirut RSAB Harapan Kita karena diduga melakukan serangkaian perbuatan melawan hukum berupa tindak pidana penipuan dan perbuatan curang terhadap hasil pelaksanaan perjanjian kerja sama renovasi dan pengelolaan Wisma Harapan Kita, RSAB Harapan Kita.
"Kami sudah adukan ke Bareskrim Mabes Polri pada November 2018 lalu. Sementara perjanjian kerja sama bernomor 02.02.120 yang ditandatangani pada 21 Juni 2013," kata pria yang juga Wakil Ketua Umum DPN Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ini.
Menurut Adi, perselisihan antara kliennya dengan terlapor berawal dari terbitnya surat pemberitahuan pemutusan perjanjian kerja sama pengelolaan wisma yang dilakukan oleh terlapor.