Raih Emas Asian Games, Sempat Hendak Mundur saat Pelatnas
Bagaimana dengan Hardiansyah, Amkar menyebutkan, anak asuhnya yang masih berusia 24 tahun tersebut sangat taat beribadah. Salatnya tidak pernah ditinggalkan. Dalam kondisi apapun.
Meski usianya masih muda, Amkar melihat sosok atlet yang karib disapa Manca tersebut memiliki aura sang juara.
Maka tidak heran, sederet prestasi, mulai dari tingkat bawah hingga Benua Asia, sukses disabet mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) ini. "Manca ini, atlet yang tidak pernah terlambat kalau latihan. Paling ngotot bermain dan memiliki pertahanan yang bagus," tuturnya.
Amkar optimis, raihan prestasi Manca tidak akan berhenti di Asian Games XVIII. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, di tingkat olimpiade, Manca bisa bersaing ke depannya.
Manca sendiri mengaku bangga bisa mempersembahkan emas bagi Indonesia. Perjuangan keras selama mengikuti Pelatnas, terbayar dengan raihan medali emas. Capaian tersebut, diharapkannya bisa memotivasi dirinya lebih giat lagi berlatih.
Asian Games ini menjadi debut perdananya. Potensinya terlihat saat tampil ciamik di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Makassar, tahun lalu. Timnas pun meliriknya.
Didaulat sebagai kapten, tak menjadikannya terbebani. Dia sendiri kaget mendapat kepercayaan tersebut. "Mungkin karena posisi saya sebagai playmaker. Sehingga menjadi pertimbangan tim pelatih menunjuk saya sebagai kapten," tuturnya.
Disinggung mengenai ibadah, Manca mengaku bahwa sebagai umat Islam, wajib menunaikan ibadah salat. Makanya, keberhasilan yang diraihnya tidak lepas dari doa, dan dukungan dari keluarga tercintanya.