Raja Paksa Tinggalkan RS demi Rakyat
Senin, 06 Desember 2010 – 22:11 WIB
Selain pidato tahunan, nyaris tidak ada perayaan berarti di istana. Rencananya, rangkaian pesta kerajaan baru akan digelar hari ini. Konon, pesta yang akan diawali dengan upacara penyalaan lilin oleh Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva itu diagendakan berlangsung selama sembilan hari. Upacara penyalaan lilin merupakan simbol kesetiaan rakyat kepada raja. Selama ini, ritual tahunan itu memang selalu dipimpin oleh kepala pemerintahan Thailand.
Kemarin, usai menyampaikan pidato ulang tahun dan mengikuti ritual yang sama seperti tahun lalu, Bhumibol pun kembali ke Rumah Sakit Siriraj. Entah sampai kapan, bapak empat anak itu harus tinggal di "rumah keduanya". Dibanding tahun-tahun sebelumnya, secara fisik, dia memang terlihat lebih lemah. Penyebabnya memang bukan sekedar faktor usia, melainkan juga karena penyakit radang paru-paru yang dia derita. Faktor kedua itu sempat memunculkan rumor transisi monarki di Thailand.
Kendati pengganti Bhumibol sudah sangat jelas, pergantian pemimpin monarki tidak akan segampang yang dibayangkan. Sebab, raja yang dilantik pada 9 Juni 1946 itu sangat dekat dengan masyarakat Thailand. Apapun yang dia titahkan selalu diyakini sebagai kebenaran. Karena itu, sabda sang raja menjadi sesuatu yang paling dinantikan di masa krisis. Kemampuan Bhumibol menyatukan dan menyejukkan hati rakyat itulah yang tidak dimiliki Putra Mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn.