Rakernas Lazismu 2021, Haedar Nashir: Spirit Kapitalisme Umat Islam
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, program-program Lazismu telah memberikan sumbangsih bagi kemanusiaan di tingkat lokal, nasional hingga global.
Oleh karena itu, Lazismu telah menjadi lembaga zakat, infak, dan sedekah (ZIS) nasional kebanggaan Muhammadiyah.
“Program-program ini menunjukkan bahwa spirit Al-Maun terus kami rawat lebih dari 108 tahun dalam jiwa, pikiran, dan sikap kami, termasuk dalam tindakan dan aktivitas,” kata Haedar, dalam Rakernas Lazismu 2021 bertema “Digitalisasi Filantropi untuk Penguatan Tata Kelola Lazismu & Pencapaian SDGs” secara virtual, baru-baru ini.
Haedar juga menjelaskan, Lazismu sudah menjadi lembaga amil zakat yang amanah, bertanggung jawab, dan memiliki tingkat good governance, sehingga fungsi ZIS dapat ditunaikan dengan baik.
“Semangat ZIS ini tidak hanya direpresentasikan oleh Lazismu, melainkan oleh seluruh elemen umat Islam,” ujar Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Haedar menyebut bahwa spirit kapitalistik telah melekat dalam ajaran Islam. Justru bukan sebagai medium yang lepas dari ajaran Islam, tetapi ada ajaran teologisnya. Termasuk hadis Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan umat Islam untuk menjadi tangan yang di atas, bukan di bawah.
"Makna itu, ZIS harus diletakkan sebagai etos setiap umat Islam untuk menjadi muzakki, bukan mustahik. Tanamkan dengan sosialisasi ibadah ZIS," tuturnya.
Mentalitas ini, sambungnya, membuat umat Islam untuk berjihad dengan makna bekerja keras, ikhtiar, tidak malu bekerja apa pun, gigih, hingga sebagainya.