Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rakorbid DPP PDIP, Ansy Lema: Pertanian-Kedaulatan Pangan Kunci Kemajuan Bangsa

Selasa, 28 Juli 2020 – 23:32 WIB
Rakorbid DPP PDIP, Ansy Lema: Pertanian-Kedaulatan Pangan Kunci Kemajuan Bangsa - JPNN.COM
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema (tengah). Foto: Dokpri

Penyusutan terjadi karena alih fungsi dari lahan pertanian ke non-pertanian yang bersifat tidak produktif, seperti pertambangan. Luas lahan sawah yang menurun mengakibatkan produksi beras menyusut. Pada 2015, produksi beras sebesar 43,82 juta ton dan 2019 sebesar 31,31 juta ton.

“Ini ditambah fakta bahwa para petani di Indonesia didominasi oleh golongan petani dengan luas lahan paling kecil.,” katanya.

Menurutnya, Data BPS tahun 2018 menunjukkan, petani yang memiliki lahan di bawah 0,50 hektar sebanyak 15,89 juta orang. Sedangkan petani yang memiliki lahan lebih dari 10 hektar hanya 78,6 ribu orang.

“Penyusutan jumlah lahan dan semakin kecilnya lahan petani sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Apalagi saat ini kita mengalami problem regenerasi petani, di mana mayoritas petani kita sudah berusia di atas 45 tahun,” papar Ansy.

Covid-19, Momentum Kedaulatan Pangan

Pandemi Covid-19 menghadirkan masalah dan tantangan baru bagi sektor pertanian di Indonesia. Dalam konteks global, Organisasi PBB-FAO memprediksi akan adanya kerawanan pangan akut pada akhir 2020 di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Negara yang bergantung pada impor dalam pemenuhan pangannya akan terganggu. Menurut FAO, 80 juta orang yang hidup di negara impor akan terancam kecukupan pangannya. FAO memprediksi, 265 juta orang berisiko kelaparan pada 2020, serta 75 juta anak terancam stunting di 50 negara.

“Dalam konteks nasional, pandemi berakibat pada turunnya Nilai Tukar Petani (NTP). Pada Mei 2020, NTP tercatat 99,47 atau turun 0,85 persen dari April 2020 sebesar 100,17 persen. Harga pangan global juga anjlok karena menurunnya permintaan. Pandemi turut berpengaruh pada naiknya kemiskinan dan merosotnya ekonomi,” kata Ansy.

Kedaulatan pangan menekankan pentingnya aspek produksi lokal sesuai karakteristik budaya tiap daerah, mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close