Rakyat AS Geram dengan Gaji Eksekutif
Dipecat, Masih Bergaji Rp 12 M Per BulanSelasa, 18 November 2008 – 02:53 WIB
Inilah perusahaan jasa dengan tingkat laba tertinggi di dunia. Praktis inti bisnis AIG sudah berada di unit usahanya yang di London ini. Yakni, unit usaha yang disebut ”unit usaha produk-produk keuangan” di bawah pimpinan Cassano. Itulah sebabnya, mengapa gaji Cassano terus dilipatgandakan. AIG memang terkenal royal memberi bonus kepada jajaran pimpinannya. Bonus tahunannya bisa mencapai 30 persen dari laba. Padahal, yang disebut laba itu masih berupa laba di buku. Yang jadi laba beneran atau tidak baru diketahui di tahun-tahun berikutnya. Sedangkan bonus tahunan yang diberikan adalah uang cash, yang dikeluarkan saat itu juga.
Saya juga biasa memberi bonus kepada pimpinan anak perusahaan berdasar kinerja. Baik di Jawa Pos Group maupun di PWU Group (perusahaan daerah Jatim). Tapi, saya selalu melihat laba tidak seperti itu. Khusus untuk pemberian bonus,saya selalu mendasarkan pada laba yang dikaitkan dengan piutang ragu-ragu (meskipun sebenarnya bisa tertagih), umur piutang, kas/setara kas, dan beberapa syarat lain lagi. Itu pun masih belum cukup. Harus dilihat juga tingkat persediaan bahan baku maupun bahan jadi. Sebab, kadang-kadang, pimpinan perusahaan yang dirangsang dengan bonus suka “memainkan” persediaan.
Bisa jadi sebuah perusahaan labanya kelihatan besar, tapi ternyata karena persediaan bahan jadinya sangat besar. Padahal, belum tentu bahan jadi itu bisa terjual semua. Sikap seperti ini mungkin dinilai pelit. Tapi, pengendalian seperti itu bukan saja bisa mengerem kerakusan, melainkan juga membuat perusahaan berjalan dengan keadaan apa adanya.