Rakyat Venezuela Menderita, Maduro Malah Tuduh AS Kirim Bantuan Busuk
jpnn.com, KARAKAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro kukuh dengan pendiriannya. Dia tidak akan membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke negaranya.
Dalam wawancara dengan Euronews yang diunggah kemarin (15/2), dia menegaskan bahwa bantuan itu adalah penghinaan bagi negaranya. Jika saja Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tak membekukan uang mereka, Venezuela bisa mengimpor obat-obatan dan makanan.
"Setelah membekukan USD 10 miliar (Rp 141,4 triliun) atau bahkan lebih, mereka berkata akan memberikan USD 20 juta (Rp 282,8 miliar) dalam bentuk makanan yang kedaluwarsa dan terkontaminasi," tegas Maduro.
BACA JUGA: Krisis Venezuela: Perawat Beralih Profesi Jadi PSK
Presiden ke-65 Venezuela itu menegaskan informasi bahwa bantuan makanan terkontaminasi tersebut didapat dari sumbernya di Kolombia.
Penasihat Keamanan AS John Bolton mengungkapkan, dalam konferensi Organization of American States (OAS) yang digelar di Washington, AS, sebanyak 25 negara menyatakan siap memberikan bantuan USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun ke Venezuela.
Koordinator Kelompok Kerja OAS di Bidang Migrasi dan Pengungsi dari Venezuela David Smolanksy menjelaskan, uang bantuan itu akan diserahkan ke pusat pengumpulan bantuan yang didirikan di perbatasan negaranya dengan Kolombia, Brasil, dan Curazao.
BACA JUGA: Kondisi Terkini Venezuela: Obat Langka, Perban pun Habis