Rangkul Mantan Kombatan, BNPT Lakukan Langkah Cerdas
“Stigma dan diskriminasi masyarakat yang terus menerus terhadap mereka seringkali membuat deradikalisasi tidak berjalan optimal dan mendorong mereka untuk kembali melakukan aksi kekerasan sebagaimana dialami beberpa aktor teroris di Samarinda, Cicendo, Thamrin. Karena itu, upaya yang dilakukan BNPT dalam pandangan saya adalah pelengkap dan penyempurna dari kerja deradikalisasi yang selama ini telah dilakukan," papar Hendardi.
Selain itu, Hendardi juga menyarankan agar kerja sama BNPT dengan kementerian lain, lembaga, dan pemerintah daerah harus terus didorong karena kinerja deradikalisasi adalah tanggung jawab bersama.
Sekalipun BNPT menjadi leading sector, tetapi tanpa dukungan banyak pihak, termasuk media, kinerja deradikalisasi sulit berjalan optimal.
Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan TPA Plus dan renovasi Masjid Baitul Muttaqin adalah contoh nyata sinergi yang harus terus dilakukan di banyak tempat.
"Kegiatan ini juga tidak boleh hanya berhenti pada level seremonial, tetapi dilanjutkan dengan program-program yang lebih nyata," tegas aktivis hak asasi manusia (HAM) ini.
Menurutnya, secara eksternal, kegiatan semacam ini memberikan pembelajaran yang luas bahwa mereka yang terlibat aksi terorisme dan mendapat stigma berkelanjutan adalah elemen warga negara yang memiliki hak sama untuk hidup dan meningkatkan kualitas kehidupannya, termasuk untuk berkontribusi dalam pembangunan kebangsaan dan kenegaraan.
Hal yang juga penting untuk diperhatikan, lanjut Hendardi, bahwa terorisme adalah puncak dari intoleransi. Karena itu upaya-upaya pencegahan transformasi intoleransi menuju radikal dan menjadi teroris sama pentingnya dengan tindakan represif pemberantasan terorisme.
Semua pihak dituntut bekerjasama untuk mengikis sekecil apapun praktik intoleransi, karena jika kita membiarkan intoleransi menyebar luas, sama artinya dengan membiarkan bibit-bibit terorisme untuk masa yang akan datang. (jos/jpnn)