Rantai Birokrasi Masih Terlalu Panjang
Delapan Dirjen Raih Birokrasi AwardJumat, 12 September 2008 – 10:55 WIB
’’Nah, yang menjengkelkan masyarakat itu ada dua, yakni partai politik dan birokrasi,’’ terang Dahlan.
Dahlan mengatakan selama ini sering dilakukan usaha perbaikan dengan mengkritik birokrasi melalui berita di koran. Ternyata, kata Dahlan, dengan digebuki setiap hari di koran prestasi birokrasi malah menurun. Kali ini coba dibalik dengan memberi pujian bagi birokrat terbaik. ’’Ini untuk mendewasakan. Selain setiap hari digebuki, juga harus ada yang dipuji,’’ kata Dahlan. ’’Jangan sampai birokrat yang bagus tenggelam dengan citra umum yang buruk,’’ sambungnya.
IRB, kata Dahlan, sengaja memilih pejabat di level dirjen atau deputi untuk dinilai. Ini karena dirjen atau deputi merupakan pejabat yang secara operasional berkaitan langsung dengan kebijakan bagi masyarakat. Karena itu Dahlan meminta dirjen-dirjen di Indonesia tidak direcoki dengan politik.
Seorang dirjen, lanjut Dahlan haruslah negarawan. Negarawan itu berpikir panjang. Beda dengan politisi yang berpikirnya jangka pendek. ’’Kalau bisa dirjen seperti CEO di perusahaan. Keputusannya didasarkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan menteri dari parpol tertentu,’’ kata Dahlan.
Dahlan Iskan disaksikan Wapres Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan kepada delapan dirjen terbaik di Indonesia. Penerima penghargaan itu sudah dinilai selama setahun oleh IRB yang dipandu oleh steering committee IRB yang terdiri dari Siti Nurbaya (sekjen dewan perwakilan daerah), Hardijanto (mantan kepala badan kepegawaian negara), Son Diamar (mantan tenaga ahli men PPN/Bappenas bidang desentralisasi dan otonomi daerah), dan Mohammad Jafar Hafsah (mantan dirjen bina produksi tanaman pangan departemen pertanian).
Penerima birokrasi award dibagi delapan kategori yakni statemanship, visonary, integrity, leadership, followership, kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial.