Rara Mandalika
Oleh: Dahlan IskanSudah banyak yang merayunya: agar mau pindah ke kursi depan. Sejajar dengan para pimpinan negara. Ia bergeming. Ia bersikukuh duduk di kursi umum. Ia merasa sudah bukan siapa-siapa. Ia sudah menjadi warga Lombok biasa.
Di zona B itu ia duduk bersama istri dan anak-anaknya. Ditemani para alumnus Al-Azhar, Kairo. Sebanyak 350 orang. Mereka lagi kumpul di Lombok.
Ia adalah ahli tafsir Qur’an –yang juga hafal Qur’an– lulusan Al-Azhar. Sampai mendapat gelar doktor di sana.
Ia adalah Tuan Guru Bajang. Gubernur NTB pada waktu Mandalika diputuskan untuk balapan MotoGP.
Hebat. Sebagai acara balap motor, Mandalika telah jauh melampaui batas-batas asap knalpotnya. (*)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id.Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.