Ratu Kena Flu
”Tidak ada yang berubah, tidak pengaruh pasca pencekalan itu,” paparnya. Saat ditanya apakah dia siap menggantikan Atut sebagai Gubernur Banten jika nanti pemeriksaan KPK dia dinyatakan bersalah?
”Waduh pertanyaannya jebakan. Engga lah, komunikasi kami baik-baik. Kita tunggu saja bagaimana nanti pemeriksaan,” kata mantan artis era-80 an tersebut. Sementara itu, Sekda Banten Muhadi saat ditanya gonjang-ganjing penangkapan Wawan dan ketiadaan Gubernur Atut, tampak tak suka dengan berondongan pertanyaan wartawan.
Muhadi yang juga kerabat dekat Airin Rahmi Diany, Wali Kota Tangsel yang juga isteri Wawan sempat meminta belasan wartawan menanyakan tentang itu kepada Wakil Gubernur Rano Karno. Namun saat wartawan terus bertanya, pejabat esselon I Pemprov Banten itu akhirnya memberikan jawaban sekenanya.
Dia mengatakan, terkait pencekalan Gubernur Atut pihaknya belum menerima surat resmi atau tembusan dari KPK. Bahkan, ujar Muhadi lagi, pihaknya juga belum bisa memberikan upaya hukum. ”Ya belum ada surat resmi atau tembusannya. Kami belum bisa banyak berkomentar tentang itu,” tandasnya.
Sedangkan juru bicara Gubernur Banten, Sitti Ma’ani Nina membenarkan jika Gubernur Banten sakit sejak beberapa hari lalu. Dia mengaku sakitnya bukan karena pencekalan yang dilakukan KPK atau karena penangkapan adiknya Wawan, melainkan sebelum-sebelumnya sudah kurang sehat.
”Ibu sakit. Flu berat sejak empat hari lalu,” katanya. Namun saat ditanya keberadaannya, Nina enggan berkomentar lebih jauh.
Untuk diketahui, KPK mengeluarkan surat pencekalan bepergian keluar negeri terhadap Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah sejak 3 Oktober 2013 lalu kepada Dirjen Imigrasi. Dalam surat itu, alasan pencegahan Atut yakni guna memudahkan proses penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam penanganan perkara gugatan sengketa Pilkada 2011-2013 pada MK. (bud)
:ads="1"