Ratusan Akun Bodong Serang Isu Papua Merdeka di Media Sosial, Siapa yang Memberi Komando?
Ditanya mengapa modus operandi jaringan tersebut kali ini lebih menarget audiens berbahasa Belanda dan Jerman, Benjamin mengatakan tidak menemukan alasan pasti di balik hal itu.
"Mungkin ada hubungan yang bisa dilihat di situ, misalnya karena kebetulan hubungan sejarah antara West Papua dan Belanda atau keberadaan Mahkamah Internasional di Belanda," jelasnya.
Benjamin mengatakan, dengan mengamati akun-akun dalam jaringan ini, misalnya yang menggunakan profil sebagai "jurnalis Australia", atau yang mengaku tinggal di Den Hag, terlihat adanya upaya terkonsentrasi untuk mempengaruhi narasi masyarakat dunia tentang kemerdekaan Papua Barat.
"Satu kesamaan nyata dari jaringan ini dengan jaringan yang kami ungkap tahun 2019 yaitu sama-sama menarget masyarakat internasional melalui iklan di Facebook," katanya.
"Iklan-iklan (di FB) tersebut menarget Inggris, Belanda dan Jerman, sehingga operasi mengalihkan isu Papua Merdeka ini tampaknya menyasar masyarakat internasional, yaitu Uni Eropa dan Belanda khususnya," ujar Benjamin.
Melaporkannya ke perusahaan jejaring sosial
Bellingcat mengidentifikasi jaringan terbaru yang terkait isu Papua Merdeka ini di Twitter dengan memantau tagar #WestPaoua dan #PapuanLivesMatter.
Dikatakan, Bellingcat tak butuh waktu lama untuk menemukan sejumlah akun yang pengikutnya hanya beberapa orang, yang menyebar tagar ini dengan memberikan tautan ke beberapa situs website yang sama.