Ratusan Anggota TNI dan Polri Semarakkan Karnaval Danau Toba
jpnn.com - BALIGE - Personel TNI dan Polri ikut memeriahkan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016 yang dilaksanakan di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Minggu (21/8). Ada 300 personel TNI dan Polri yang menabuh alat-alat musik tradisional pada acara itu.
Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian mengatakan, 300 personel TNI dan Polri itu bermain musik di atas panggung khusus. “Panggung sudah disiapkan di pinggir Jalan Patuan Nagari, depan pertigaan Jalan Sutomo," ujarnya.
Panggung tersebut dirancang tepat di sisi badan jalan dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter. Saat pagelaran, 300 personel tersebut akan memainkan alat-alat musik tradisional seperti gondang (gendang), angklung, gong dan lain-lainnya.
Seperti diketahui, selain panggung gondang, di sepanjang jalan nasional mulai Soposurung hingga Juara Monang yang merupakan lokasi arak-arakan karnaval juga telah dirancang 11 panggung. Di kawasan Soposurung, tempat start karnaval, ada tujuh panggung etnis dan satu panggung utama. Di sana, masing-masing etnis akan menampilkan beragam penampilan budaya.
Selain itu ada satu panggung gondang TNI dan Polri, selanjutnya satu panggung tokoh adat, budaya dan tamu mancanegara di depan balairung Pasar Balige. Kemudian ada panggung finis di Juara Monang.
Meski arak-arakan karnaval usai, masih ada panggung hiburan di Lapangan Sisingamangaraja. Di sana akan ditampilkan sejumlah artis, di antaranya Judika, Viktor Hutabarat dan artis lainnya.
Sedangkan dalam rangka pengamanan kunjungan kerja (kunker) Presiden RI Joko Widodo di wilayah Tapanuli pada 20-21 Agustus ini, ada 1.010 personel yang terlibat. Menurut Dandim 0210/TU Letkol Inf Baginta Bangun SIP, 1.010 personel itu terdiri dari unsur TNI, Polri, dinas kesehatan dan dinas pemadam kebakaran.
Sebelumnya, Baginda saat memimpin apel dalam rangka pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo, Kamis (18/8) mengingatkan agar pasukannya bertanggung jawab penuh dengan tugas yang diberikan. Ia tak mau pengamanan kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu diwarnai hal yang tak diinginkan.