Ratusan Massa Mendatangi Rumah Pembunuh Bripka Adhi Pradana, Lihat yang Terjadi
Diketahui, aksi penikaman yang menewaskan Bripka Adhi Pradana Tiranda, 44, itu berawal dari sengketa lahan antara Bripka Adhi dengan Widodo, orang tua dari Reca Satra.
Reca langsung menusuk Bripka Adhi dengan senjata tajam sebanyak lima kali. Bripka Adhi mengalami luka di punggung, dada dan lengan. Korban langsung tersungkur dan tewas di rumah pelaku.
“Rabu malam sekitar jam 12 itu ada pergerakan massa, sekitar 100 massa mereka teriak-teriak dan lemparin batu-batu ke rumah pelaku. Kami kasih tahu ke kades dan infokan bahwa kedua tersangka sudah ditangkap dan diserahkan ke Polda. Sehingga massa bisa dibubarkan,” kata kapolres.
Untuk kerusakan antara lain, meja, kursi kaca mobil carry pickup. Sedangkan rumah sudah kosong. Lanjut Kapolres, lokasi tanah yang dipermasalahkan berlokasi di Jalan Poros, dekat kantor Samsat.
Pemicunya bermula tanah korban yang sudah ada suratnya, lalu dijual oleh pelaku Widodo ke orang lain. Pekerjaan Widodo memang makelar tanah.
Lalu korban bertanya ke pelaku, kenapa dijual ke orang lain sehingga cekcok mulut. “Barang bukti yang diamankan dua sajam jenis parang dan pisau. Yang dipakai tersangka Reca dan Widodo,” tukasnya.
Diketahui, jenazah Bripka Adhi sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Seguring Kecil, Kecamatan Tebing Tinggi, Empat Lawang, Kamis (3/9) sekira pukul 11.30 Wib.
Pemakaman secara kedinasan dan bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman, Kabag Sumda Polres Empat Lawang, Kompol Albusro S.Sos. Hadir juga pada proses pemakaman itu, Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu Sik dan Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad.