Ratusan Pengangkut Sampah Mengamuk, Kantor Dinas Remuk
Mirisnya lagi, kata buruh yang menolak disebut namanya, gaji yang akan dibayarkan rencananya tidak full.
Hanya sebagian saja dikasih, sedangkan sebagiannya lagi belum bisa diberikan. Ratusan buruh yang mendengar informasi itu, langsung tersulut emosi dan mengamuk.
Mereka melampiaskan kekesalan dengan merusak dan melempari kantor DKP dengan batu.
“Tidak ada yang provokasi kami. Ini murni kemauan bersama. Ini persoalan isi perut. Kenapa hak kami digantung-gantung seperti ini,” ujar salah seorang buruh dengan nada tinggi saat dicegat Radar Sulteng ketika hendak meninggalkan kantor DKP.
Sekretaris DKP Palu, Abd Rahman Intang yang dikonfirmasi usai kejadian, mengaku bahwa insiden pengurusakan kantor yang dilakukan buruh pengangkut sampah, saat proses pembayaran gaji sedang berlangsung.
Sebenarnya kata Intang, tidak ada maksud atau niat kalau gaji mereka tidak dibayarkan. Malah dirinya telah menyampaikan kepada bendahara agar semua gaji buruh maupun sopir mobil sampah, dibayarkan Selasa (13/12).
Hanya saja, pada saat pembayaran gaji sopir sampah, tiba-tiba saja bendahara kehabisan uang kecil. Dari situ awal mula masalahnya sehingga kondisi jadi memanas.
“Bendahara tadi bilang, itu juga (kehabisan uang kecil) sudah dia sampaikan kepada para buruh,” beber Intang soal hasil konfirmasinya kepada bendahara bernama Irma.