Ratusan Pengangkut Sampah Mengamuk, Kantor Dinas Remuk
Bahkan, pembayaran gaji ratusan buruh pada bulan Desember ini, telah diberlakukan sistem sidik jari. Sehingga tidak ada lagi buruh yang mencurigai ada penyimpangan yang dilakukan oleh para sopir maupun dinas.
“Dulu setiap kali buruh terima gaji, harus terima melalui sopirnya. Sistem itu tidak tepat, karena banyak buruh yang komplain gaji mereka banyak yang dipotong sopir. Makanya sekarang, sudah menggunakan sistem sidik jari. Ini hanya persoalan proses saja yang sedikit lambat. Gaji mereka semuanya tetap dibayarkan,”tegas sekretaris DKP.
Intang melanjutkan, dirinya menduga insiden itu terjadi karena adanya provokator, yang sengaja memanas-manasi suasana. Sehingga menimbulkan emosi yang berujung pengrusakan fasilitas kantor.
“Saya meminta kepada semua sopir maupun buruh, untuk ke depannya berpikir jernih sebelum mengambil tindakan,” pesan Intang kepada sopir dan buruh sampah.
Terkait siapa provokator di balik insiden tersebut, Intang menuturkan akan berkoordinasi dulu dengan Kadis DKP Andi Sumardi untuk proses selanjutnya.
“Masalah ini menunggu petunjuk dari kadis, bagaimana nanti tindakan dinas terkait kasus pengrusakan kantor,” kata Intang. (mul/sam/jpnn)