Ratusan Perwira TNI dan Polri dapat Pembekalan dari Kepala BPIP hingga Deputi
jpnn.com, JAKARTA - Ratusan Perwira Siswa (Pasis) Sesko TNI mendapatkan pembekalan dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.di Markas Komando Sesko TNI, Bandung, Senin (9/10).
Di hadapan 159 Perwira Menengah TNI dan Polri, Yudan menyampaikan bahwa Pancasila menghadapi tantangan serius jika tidak dijaga.
Oleh karena itu, Yudan mengatakan Bangsa Indonesia harus memahami sejarah perjuangan dan perjalanan bangsanya agar dapat memaknai dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang hakiki.
“Tanpa sadar, kita menghadapi tantangan eksternal yg luar biasa. Tanpa sadar kita telah memasuki fase kaburnya sejarah. Ini perlu kita antisipasi”, ungkapnya.
Santri lulusan Harvard Law School itu menuturkan ada hal krusial pascareformasi 1998, di antaranya, hilangnya mata ajar Pancasila dan BP7 dibubarkan.
Hal ini yang menjadi pemicu lost generation terhadap ideologi Pancasila selama hampir 20 tahun lebih.
“Sehingga Pancasila praksis menjadi tafsir bebas anak-anak kita. Sehingga Pancasila menjadi asing di negeri kita sendiri. Padahal Pancasila telah digaung-gaungkan Bung Karno jauh lebih lama”, tuturnya.
Yudian meminta kepada para Perwira, pemahaman suatu bangsa terhadap sejarah bangsanya mutlak dipahami.