Ratusan Petugas KPPS Meninggal Masih Saja Ada yang Tuntut Pemilu Ulang
"Lebih baik dihentikan. Kita tunggu hasil dari KPU saja," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa, Ardy susanto menganggap dugaan kecurangan dalam pemilu sebagai pemantik adanya wacana permintaan Pemilu ulang. Bagi dia, wacana seperti itu bukan hal yang baru.
"Dari dulu setiap ada kecurangan ada yang minta pemilu ulang. Sehingga upaya-upaya untuk mendelegitmasi KPU merupakan grand design-nya. Arahnya ke situ," katanya.
"Bahwa ada kecurangan dalam setiap peristiwa pasti ada kecurangan. Tapi apakah karena terjadi kecurangan itu apakah KPU nya harus dilegitimasi ya atau semua pekerjaan KPU digagalkan," tambah dia.
Oleh karena itu, dia menyarankan, apabila ada kecurangan - kecurangan dalam Pemilu dan memiliki bukti yang kuat, sebaiknya semua pihak menyelesaikannya lewat lembaga resmi yakni Mahkamah Konstitusi.
"Apabila (kecurangan - kecurangan) itu terjadi, maka harus ada mekanisme- mekanisme yang menanganinya. Kan banyak (lembaganya), Nanti lewat MK kan bisa. Jadi jangan melakukan isu isu yang seperti itu (mendelegitimasi KPU) secara terus menerus. Distrust kepada penyelenggara pemilu itu yang tidak kita dukung," katanya.
Sekadar informasi, elemen organisasi pemuda dan mahasiwa yang tergabung dalam Forum Cibodas di antaranya HIMA PERSIS, KAMMI, DPP GEMA Mathla’ ul Anwar, PP GPII, Ikatan Pemuda Tionghoa, Pemuda Muslimin Indonesia, PP HIMA Al-Wasliyah dan DPP SEMMI. (flo/jpnn)