Ratusan Satpol PP Duduki Gedung PGI
jpnn.com - Menurut Ketua GMKI cab Jakarta Charles Hutahaean, bentrokan kedua ini dipicu ketika 200an Satpol PP yang menduduki tanah sengketa di mana ada gedung sekretariat GMKI. Selain menduduki tanah sengketa, para aparat ini membangun kembali tembok yang dirobohkan mahasiwa Selasa (26/8).
Mereka juga merobohkan gedung sekretariat GMKI dengan buldozer. "Kami tadinya hanya mengimbau agar petugas jangan sembarangan mengeksekusi, apalagi mereka tidak ada surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memberi perintah eksekusi. Mereka hanya berpegang pada putusan MA tahun 2000," tutur Charles.
Merasa imbauannya tidak diindahkan Satpol PP, mahasiswa pun marah dan terjadilah aksi baku lempar. Hanya saja ini lebih parah dari penyerangan pertama. "Satpol PP sekarang sudah berani masuk ke gedung PGI dan melakukan pengrusakan. Kalau sebelumnya kan cuma di pelataran parkir," tukasnya.
Pantauan koran ini, gedung PGI dan sekretariat GMKI rusak parah. Di beberapa bagian gedung PGI, pintunya dicabut, kaca jendela hancur semuanya, bagian dalam juga rusak. Sedangkan gedung GMKI separohnya sudah dirobohkan, hanya tinggal beberapa bagian saja yang belum dibuldozer.
Charles menegaskan pihaknya akan tetap mempertahankan gedung GMKI karena merasa lahan dengan luas sekitar 1700 m2 itu adalah hak mereka. "Gedung ini sudah ada di sini sejak tahun 1950 yang waktu itu masih Himpunan Sekolah Kristen. Pokoknya kami akan meminta pertanggungjawaban pemerintah atas kejadian ini. Dasar pembongkaran ini ilegal dan tidak ada dasar hukumnya," cetusnya.
Sementara itu meski bentrokan tidak terjadi lagi, namun tampak mahasiswa berjaga-jaga di sekitar gedung PGI dan GMKI. "Kita memang sengaja untuk tetap bertahan di sini, khawatirnya terjadi apa-apa lagi." (esy)