Raup Laba Bersih Rp 5,99 T, PLN Juga Sukses Menurunkan Rasio Utang Kena Bunga
jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) membukukan laba bersih Rp 5,99 triliun pada 2020.
Jumlah itu naik Rp 1,6 triliun dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya, yang sekitar Rp 4,3 triliun.
PT PLN juga mengeklaim berhasil menurunkan jumlah rasio utang kena bunga atau interest bearing debt menjadi sebesar Rp 452,4 triliun.
Pencapaian itu ditopang aksi korporasi berupa pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo sekitar Rp 30 triliun segera setelah diperoleh kompensasi.
Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN Sinthya Roesly, pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo dilakukan seiring dengan telah diterimanya piutang kompensasi dari pemerintah untuk tahun 2018 dan 2019 dengan total Rp 45,4 triliun, serta penerbitan Global Medium Term Notes (GMTN) USD 1,5 miliar pada Juni 2020.
"Ini merupakan rangkaian liability management untuk menurunkan beban cashflow pinjaman dalam jangka panjang, serta upaya perbaikan cashflow terutama lima tahun ke depan, penurunan beban bunga pinjaman, dan untuk mengendalikan biaya pokok penyediaan listrik serta subsidi seiring dengan turunnya beban bunga pinjaman,” kata Sinthya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (30/5).
Langkah itu juga dilakukan untuk menurunkan kewajiban pinjaman melalui pelunasan atas pinjaman-pinjaman dengan tingkat bunga tinggi, sehingga beban keuangan perseroan menjadi lebih efisien.
Dengan pelunasan pinjaman di luar jadwal pembayaran sekitar Rp 30 triliun tersebut, juga akan memperbaiki batas maksimum pemberian kredit bagi perseroan.