Raup Laba Bersih Rp 5,99 T, PLN Juga Sukses Menurunkan Rasio Utang Kena Bunga
Melalui upaya tersebut, rasio leverage perseroan menjadi lebih baik dibanding tahun lalu.
Tak hanya itu, kemampuan arus kas operasi untuk memenuhi kewajiban pinjaman baik pokok dan bunga pinjaman juga naik secara signifikan pada 2020.
PLN secara berkelanjutan juga senantiasa melakukan perbaikan dan pembenahan internal dengan potensi efisiensi dengan strategi oportunistik.
Yaitu, perolehan pinjaman baru dengan tingkat biaya pinjaman yang jauh lebih murah dan tenor lebih panjang dengan memanfaatkan kondisi pasar lokal dan global secara berkelanjutan.
“Di masa pandemi dan krisis global saat ini, kami memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan berbagai efisiensi biaya, perbaikan proses bisnis, dibarengi upaya melakukan berbagai langkah mencari dana murah serta menurunkan cost of fund,” tambah Sinthya.
Selain melakukan voluntary prepayment, PLN juga melakukan diversifikasi pinjaman untuk mendapatkan cost of fund yang paling optimal, serta melakukan pengelolaan risiko keuangan melalui aktifitas lindung nilai sesuai panduan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Di sisi pengelolaan keuangan, PLN juga membangun Cash War Room yang dikelola secara prudent dan dimonitor on daily basis berfokus pada pengendalian likuiditas melalui berbagai inisiatif yang dijalankan perusahaan.
“Implementasi Cash War Room merupakan salah satu komitmen tinggi bagi manajemen PLN untuk melakukan transformasi agar PLN lebih agile, adaptif, antisipatif, inovatif, dan kolaboratif dalam,” ujar Sinthya. (antara/jpnn)