Rayakan Ultah ke 11 Tahun, Pupuk Indonesia Gencarkan Digitalisasi & Ekspansi Global
Bakir menyebutkan peningkatan EBITDA juga berasal dari proses optimalisasi rantai pasok. Mulai dari aspek pengadaan bersama, sentralisasi penjualan dan pemasaran, penerapan digitalisasi, hingga optimalisasi aset Pupuk Indonesia Grup.
Sepanjang 2022, Pupuk Indonesia juga mencapai realisasi produksi sebesar 18,94 juta ton yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton.
Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.
Dari penjualan tersebut, Bakir mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih audited sebesar Rp18,51 triliun, naik dari laba 2022 sebesar Rp 5,13 triliun.
Laba bersih berhasil didapat usai Pupuk Indonesia merealisasikan pendapatan sebesar Rp103,86 triliun atau 134,99 persen dari RKAP 2022 sebesar Rp76,94 triliun.
Pencapaian kinerja 2022 tersebut tentunya didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau Retail Management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105% dari target RKAP 2022.
Kemudian program Agrosolution dan Makmur yang terealisasi pada lahan seluas 271 ribu hektar atau 109% dari target 250 ribu hektar.
Dalam program ini, perusahaan juga berhasil menjual pupuk non-subsidi urea retail sebesar 36,45 ribu ton dan non-urea sebesar 75,39 ribu ton.