Realisasi KPR 2018 Masih Lebih Baik Dibanding Tahun 2017
jpnn.com, BATAM - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan mengatakan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) di Batam, Kepri, tetap bertumbuh namun agak lambat.
"Saya pikir daya beli yang lambat untuk golongan tertentu itu ada. Tapi, realisasi KPR 2018 tidak jelek-jelek amat. Masih lebih baik dibanding tahun 2017," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan, Kamis (28/2).
Achyar mengatakan animo pengembang juga saat ini semakin besar. Buktinya adalah kuota stan pameran REI Expo 2018 yang akan digelar pada 22 April mendatang sudah habis.
"Jumlah pengembang semakin banyak sehingga lebih kompetitif. Masih dua bulan lagi, tapi stand REI Expo sudah diborong semua," ucapnya.
Selain pengembang, Achyar mengatakan perbankan juga semakin berani memberikan tenor lebih panjang kepada para pembeli rumah. Tenor pelunasan KPR bahkan ada yang mencapai 20 tahun. "Karena harga rumah jauh lebih cepat naik dibanding gaji," katanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Persatuan Perbankan Nasional (Perbanas) Kepri, Daniel Samzon. Dia mengatakan maksud dari tenor panjang untuk pelunasan KPR bukan semata-mata untuk mengejar target, tapi juga untuk memudahkan generasi milenial memiliki rumah.
"Tujuannya untuk permudah generasi muda agar bisa membeli rumah. Cicilannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak memberatkan," ungkapnya.
Cicilan KPR selama 20 tahun sudah diperhitungkan matang-matang oleh bank. Tenor ini mengikuti standar usia lunas. Bagi pegawai negeri, batas usia lunas yakni usia 55 tahun. Dan bagi pegawai swasta, yakni usia 50 tahun.