Referendum Larang Bangunan Islami
Senin, 30 November 2009 – 02:00 WIB
"Warga muslim sebagai umat manusia sepenuhnya saya hormati. Tapi, saya tak bisa menerima Islam sebagai agama, hukum Islam, maupun aspek politiknya," kata Oskar Freysinger, legislator Swiss, pendukung pelarangan.
Tapi, kubu penentang menganggap referendum itu justru menyebarkan kebencian. Bukti awalnya, sebuah masjid di Jenewa mengalami vandalisasi untuk kali ketiga sepanjang kampanye referendum yang lalu.
Ada sekitar 400 ribu warga muslim di Swiss yang berpenduduk total 7,5 juta jiwa. Kebanyakan mereka berasal dari negara-negara Balkan pecahan Yugoslavia yang tak punya sejarah terorisme. Islam merupakan agama terbesar kedua di negeri itu. Tapi, jumlah bangunan yang didirikan untuk kepentingan warga muslim sejauh ini hanya ada empat. (war/ttg)