Refleksi Akhir Tahun Terkait Kawasan Pariwisata Danau Toba
Namun, soal koordinasi antarpemerintah daerah belum dilakukan secara maksimal. Artinya pemerintah daerah di tujuh kabupaten masih jalan sendiri-sendiri.
Lebih lanjut, Sanggam memaparkan berbagai pandangannya yang cukup mendasar untuk pengembangan dan pembangunan kawasan Danau Toba menuju wisata kelas dunia.
Menurut dia, pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi di antara aspek pendukung lainnya.
Dia menilai akses ke Danau Toba di era pemerintahan Jokowi ini sudah sangat terbuka. Pasalnya, pemerintah memberikan perhatian penuh dengan membangun jalan tol guna memperpendek jarak tempuh ke Danau Toba.
Demikian juga dengan pembangunan bandara Internasional Silangit di Siborong-borong Tapanuli Utara, yang makin mendekatkan wisata langsung menikmati keindahan kawasan Danau Toba.
Selain itu, Sanggam Hutapea pun menilai akses transportasi di danau juga sudah membaik dan memadai.
Apa lagi dengan kehadiran beberapa kapal penyeberangan yang diluncurkan di beberapa lokasi, seperti kapal penyeberangan dari Tigaras Kebupaten Simalungun ke Samosir, penyeberangan dari Muara ke Samosir, penambahaan kapal penyeberangan dari Ajibata ke Ambarita Samosir, serta ketersediaan kapal-kapal milik pengusaha lokal yang sudah memenuhi syarat laik berlayar.
Akan tetapi, sarana dan prasarana tidak serta merta mampu mendatangkan wisatawan, sebab kawasan Danau Toba sebagai obyek yang diandalkan menjadi daya tarik masih saja monoton hanya mengandalkan keindahan alamnya saja.